Obstetri(ilmu kebidanan) ialah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan dan nifas.
Kehamilan ( graviditas) mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan
Persalinan (partus) ialah proses pengeluaran bayi dan uri dari badan ibu
Nifas (puerperium) ialah masa setelah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan sampai kepada keadaan sebelum hamil.
Perkataan obstetri berasal dari obsto( bahasa latin) yang kira-kira berarti mendampingi.
Tujuan obstetri ialah membawa ibu dan anak dengan selamat melalui masa kehamilan, persalinan, dan Nifas, dengan kerusakan sedikit-dikitnya.
secara lebih luas, tujuan dari obstetri ialah pengaturan dan optimalisasi dari reproduksi manusia.
Betapa berat dan luasnya dan betapa pentingnya tugas ini baru dapat kita insafi, kalau kita mengetahui berapa banyaknya orang bersalin setiap tahun dan berapa ibu dan anak yang meninggal setiap tahun karena persalinan.
angka Kelahiran di Indonesia diduga sekitar 40 %.
angka kelahiran ialah banyaknya kelahiran setahun setiap seribu penduduk. jadi banyaknya kelahiran di Indonesia kurang lebih 150 juta orang, maka ini berarti bahwa setiap tahun dilahirkan 5,6 juta bayi di wilayah Indonesia. untuk menilai sempurna tidaknya pertolongan dan perawatan kebidanan di Indonesia, kita harus mempelajari angka kematian ibu dan bayi.
Angka kesuburan(fertility rate) ialah kelahiran hidup setiap seribu wanita antara umur 15-44 tahun.
Angka kematian Ibu ialah kematian ibu sebagai akibat langsung dari proses reproduksi 10.000 ribu kelahiran hidup.
Di Indonesia Kira-kira 60 orang ibu setiap 10.000 persalinan, jadi setiap Tahun 60/10.000 x 5,6 juta = 33.600 ibu meninggal karena persalinan
Secara sederhana, simak masalah dibalik angka-angka di dalam kalimat ini : Setiap tahun, sekitar 8 juta perempuan menderita komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan lebih dari setengah juta telah meninggal. Di banyak Negara berkembang 1 diantara 16 wanita akan meninggal akibat komplikasi kehamilan.Bandingkan dengan 1 diantara 5000 di Negara maju. Setiap kematian atau komplikasi berkepanjangan dari seorang perempuan adalah tragedikhusus bagi dirinya,suaminya anaknya dan keluarganya. Lebih tragis lagi setiap tahun diperkirakan 1 juta anak meninggal menyusul kematian ibu mereka. Anak-anak yang ibunya meninggal kurang mendapat perhatian dan perawatan dibandingkan dengan yang memiliki ibu yang masih hidup (WHO,2007).
hal itu tentu menyedihkan karena yang meninggal ini adalah anggota masyarakat yang masih muda dan yang menjadi pusat kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga. dengan perawatan wanita hamil yang baik, Maka angka kematian ini pasti dapat diturunkan, walaupun juga dipengaruhi oleh keadaan sosial, ekonomis di Negri Kita.
di Negeri-Negri yang Maju, Hanya 10 ibu atau kurang meninggal setiap 100.000 persalinan.
kalau kita selidiki sebab-sebab kematian ibu maka ternyata sebab-sebab terpenting ialah
1. perdarahan sebelum anak lahir maupun sesudah anak lahir
2. toxaemia gravidarum ( keracunan kehamilan) karena ada yang menduga bahwa penyakit ini disebabkan oleh Toksin yang dikeluarkan oleh Plasenta. gejala-gejala yang utama dari penyakit ini ialah Hypertensi, OEdema, dan Proteinuria.
3. Infeksi Nifas ialah : infeksi luka jalan lahir.
kebanyakan kematian ibu dapat dicegah, misalnya kematian akibat perdarahan dengan pertolongan tepat dan cepat dan dengan persediaan darah dan cukup, toxaemia dengan prenatal care ( perawatan dan pengawasan sebelum melahirkan, JADI perawatan dan pengawasan Kehamilan) yang teliti, infeksi dengan kebersihan badan, pertolongan aseptis dengan Antibiotika.
memang di berbagai negara angka kematian ibu telah diturunkan dengan mendidik tenaga-tenaga ahli yang cukup, dengan memperbaiki fasilitas untuk prenatal care dan untuk bersalin, dengan menyediakan darah yang cukup dan dengan adanya antibiotika.
juga kematian anak mencerminkan keadaan perawatan - obstetri di negri kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar